Sangat wajar kalau kamu merasa bingung, cemas dan stres di tengah kondisi yang sulit. Tapi mengkhawatirkan tentang masa depan yang belum pasti dan keinginan untuk kembali ke masa lalu yang normal tidak baik untuk kesehatan mental kamu karena hanya akan memunculkan perasaan dan emosi negatif yang tanpa disadari bisa menular ke orang lain. Kemampuan untuk mengontrol pikiran dan emosi sepenuhnya ada di dalam kontrol kita. Memiliki pikiran dan emosi positif di tengah kondisi saat ini adalah hal bijaksana untuk dilakukan dan dicoba.
Gemar membandingkan diri dengan orang lain adalah bentuk ketakutan yang tidak orang sadari merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi ketidakpastian. Sebenarnya, kenapa kita sering membandingkan? Kenapa kita ingin mengendalikan hidup ini? Salah satu alasan kenapa orang kerap membandingkan diri dengan yang lain adalah karena takut menjalani kehidupan. Rasa takut itulah yang perlu kita sadari. Padahal kita perlu jatuh cinta pada hidup ini. Kita mencintai hidup ini tidak? Hanya ketika kita mencintai diri kita apa adanya, maka kita akan menerima diri kita apa adanya
Selanjutnya, mindfulness dapat menjadi salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian. Mindfulness adalah kesadaran yang muncul ketika menaruh perhatian pada tujuan di momen sekarang tanpa menghakimi. Di titik tertentu orang hanya bisa menyikapi dengan menerima. Setiap orang memiliki ambisi yang cukup besar dan berbeda-beda. Ada yang ambisi di bidang kuliner, karier, mengendalikan pasangan, healing, bahkan spiritual. Dalam mindfulness, individu berlatih untuk mendapatkan ketenangan. Perihal ambisi ini menjadi hal yang perlu terurai dan disadari.
Dan memang terbukti banyak sekali dampak dari mindfulness memberikan banyak perubahan. Kefokusan dan kesadaran dalam diri seseorang yang terlatih mindful untuk semakin tangguh, memiliki growth mindset dan siap menghadapi dinamika perubahan yang ada.
Inilah kenapa kompetensi mindfulness wajib dimiliki oleh siapa saja dan sangat di sarankan oleh pemerintah (menjadi program pemerintah) dalam kesehatan mental masyarakat Indonesia.