Semua orang pasti pernah melakukan kebohongan minimal satu kali dalam hidupnya. Tak jarang kebohongan yang dilakukan menimbulkan kerugian bagi orang lain. Terkadang, kita juga melakukan kebohongan untuk membuat orang lain kagum kepada kita. Namun, tahukah anda kalau kebiasaan berbohong yang terus menerus dapat dikategorikan sebagai salah satu tanda penyakit mental?
Mitomania adalah penyakit mental yang menyebabkan seseorang selalu berbohong. Berbeda dengan orang yang berbohong karena suatu tujuan tertentu, penderita mitomania melakukan kebohongan dengan sengaja memang karena mereka ingin berbohong. Bahkan, terkadang penderita mitomania percaya dengan apa yang ia katakan tanpa menyadari bahwa itu adalah kebohongan. Mitomania dapat diawali oleh kebohongan kecil yang diikuti kebohongan-kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Selain itu, minomania juga dapat disebabkan oleh gangguan kepribadian seperti antisosial atau narsistik.
Lantas, bagaimana cara mengenali orang yang mengalami mitomania? Mitomania jelas sangat berbada dengan pembohong biasa. Pada umumnya, orang berbohong untuk menghindari kondisi yang tidak menguntungkannya, menghindari kesalahan yang dibuatnya, atau ingin menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Sedangkan, kebohongan yang diceritakan oleh penderita mitomania dapat terdengar sangat nyata namun terlalu dramatis serta dilebih-lebihkan. Kebohongan yang dilakukan juga dilakukan tidak untuk mendapatkan suatu keuntungan. Biasanya, mereka menempatkan diri mereka sebagai tokoh pahlawan dalam cerita yang mereka buat.
Ketika berhadapan dengan orang yang mengidap mitomania, janganlah cepat terpaut emosi. Kebohongan yang mereka katakan merupakan kebohongan spontan tanpa motif tertentu. Membantah kebohongan yang mereka buat akan percuma, karena mereka akan bersikeras bahwa yang mereka katakan adalah kebenaran. Bicaralah tanpa menghakimi mereka dan berikan saran dengan baik agar mereka segera menemui pihak profesional.