Kampoong Hening

Merokok Meringankan Beban Pikiran, Benarkah?

Pernahkah anda merokok? Apakah yang anda rasakan? Tenangkah? Rilekskah? Kebanyakan orang mulai merokok karena mengalami beban masalah yang cukup berat dan menjadikan rokok sebagai pelariannya. Katanya, merokok dapat membuat pikiran menjadi tenang sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Benarkah hal tersebut? Rokok mengandung nikotin yang dapat melepaskan neurotransmiter atau dopamin. Hal inilah yang membuat sensasi menenangkan yang dapat mengurangi rasa stres. Namun, tahukah anda bahwa nikotin juga membuat candu pemakainya? Efek candu ini dapat berbahaya karena rokok sendiri mengandung total 4000 bahan kimia yang sangat berbahaya.

Selain efek berbahaya dari zat kimianya, tahukah anda kalau rokok dapat memengaruhi psikologi seseorang? Hal ini disebabkan kerusakan otak akibat sering terpapar zat beracun dari rokok. Lantas, apakah efek psikologi yang dapat dialami seseorang karena merokok?

Perubahan Hormon Dopamin yang Menjadi Tidak Stabil

Hormon dopamin menjadi tidak terkendali akibat sering terpapar zat kimia berbahaya rokok. Tak hanya hormon dopamin, rokok pun dapat membuat tubuh perokok tidak merespon hormon seperti sebelumnya. Sehingga nantinya merokok tidak akan membuat kita setenang sebelumnya, namun hanya tetap merokok karena terlanjur candu.

Perubahan Mood yang Drastis

Mood yang drastis kerap dialami oleh perokok. Efek ketergantungan disebabkan oleh rokok karena sensasi tenang yang dialami akibat nikotin pada rokok. Namun, efek tenang ini hanya dialami ketika seseorang merokok. Namun ketika berhenti merokok, mood akan berubah secara drastis menjadi buruk. Hal inilah yang menyebabkan para perokok kerap mengalami depresi.

Perubahan Perilaku

Nikotin yang ada pada rokok menimbulkan efek candu. Hal ini menyebabkan seorang perokok akan selalu mengusahakan untuk dapat terus merokok. Hal ini dapaat menyebabkan perokok menjadi lebih sensitif dan agresif, terutama saat mereka sedang tidak merokok. Perubahan perilaku ini tentu berpengaruh terhadap kehidupan sosial.

Memperburuk Depresi

Depresi sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak sedikit orang dengan gejala depresi melarikan diri ke rokok untuk membuat diri lebih tenang. Namun, perilaku merokok malah akan membuat gejala depresi semakin parah. Ketika sudah ketergantungan terhadap rokok, tubuh secara refleks akan terus membutuhkan rokok. Tidak hanya saat merasa sedih, lama-kelamaan rokok akan menjadi kebutuhan utama bagi pecandunya. Hal ini membuat apabila kebutuhan rokok tidak terpenuhi, akan membuat rasa gelisah dan perubahan mood yang signifikan. Sehingga hal ini akan memperburuk keadaan depresi seseorang.

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top