Kampoong Hening

Ketahui Hal Ini Agar Tak Jadi Korban Gaslighting

Dewasa ini, netizen sudah mulai akrab dengan gaslighting yang muncul dalam discourse di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu gaslighting?

Gaslighting adalah sebuah kekerasan emosional yang bertujuan untuk memanipulasi korbannya. Pelaku gaslighting akan membuat korbannya mempertanyakan dirinya sendiri hingga membuatnya kebingungan dengan realita yang ada. Dengan melakukan gaslighting, pelaku mendapatkan kekuatan untuk menguasai cara berpikir dan perilaku korbannya. Sehingga korban tersebut akan dikendalikan sesuai yang pelaku inginkan.

Umumnya, gaslighting terjadi di dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. Namun tak hanya pasangan, keluarga, teman, bahkan rekan kerja juga bisa melakukan gaslighting. Mari ketahui bagaimana gaslighting bekerja.

Cara kerja gaslighting

 

Ketika kamu mengalami gaslighting, kamu akan mempertanyakan dirimu, ingatanmu, bahkan persepsimu. Kamu juga akan mempertanyakan apakah ada yang salah pada dirimu setelah berkomunikasi dengan pelaku gaslighting. Dengan mengetahui taktik yang dilakukan oleh pelaku, kamu bisa mulai mawas diri agar tidak menjadi korbannya.

 

  1. Membohongimu

Pelaku gaslighting adalah orang yang memiliki kebiasaan berbohong. Ketika kamu menunjukkan bukti bahwa dia yang bersalah, dia tidak akan mengakui dan malah menyalahkanmu dengan mengatakan, “Kamu mengada-ada” atau “Hal itu tidak pernah terjadi.”

 

  1. Mengalihkan pembahasan

Saat kamu berdebat dengan pelaku gaslighting karena kamu memiliki bukti bahwa dia bersalah, dia tidak akan menjawab pertanyaan yang kamu ajukan. Dia justru akan mengalihkan fokusmu dengan melemparkan pertanyaan baru yang sama sekali tidak menjawab apa yang kamu tanyakan.

 

  1. Mengalihkan kesalahan

Ketika kamu berdiskusi dengan pelaku gaslighting tentang masalah yang terjadi, dia akan mengalihkan kesalahan kepada kamu. Ini adalah salah satu taktik yang digunakan oleh para pelaku gaslighting. Bahkan, pelaku gaslighting mampu membuatmu percaya bahwa sikap buruk yang dilakukan kepadamu adalah akibat dari kesalahanmu sendiri. Andai kamu bersikap berbeda, dia mungkin saja tidak akan melakukan tindakan tersebut. Itulah manipulasi emosional yang dilakukan oleh pelaku gaslighting.

 

  1. Membuat cerita versinya

Untuk menghindar dari mempertanggungjawabkan kesalahannya, pelaku gaslighting akan terus-menerus membuat cerita versinya yang tentu saja menguntungkan dirinya sendiri. Tujuannya adalah membuatmu bingung dan mempertanyakan dirimu sendiri.

 

Tanda-tanda gaslighting

 

Menjadi korban gaslighting bisa mengakibatkan beberapa gangguan pada kesehatan mental, misalnya depresi, anxiety, hingga keinginan untuk bunuh diri. Penting untuk kamu menyadari apakah kamu sedang menjadi korban gaslighting. Berikut adalah tanda-tanda gaslighting.

 

  1. Kamu meragukan perasaan dan realita yang kamu percayai
  2. Kamu mempertanyakan caramu menilai dan persepsimu terhadap sesuatu
  3. Kamu merasa lemah dan insecure
  4. Kamu mempertanyakan apakah dirimu seperti yang mereka katakan
  5. Kamu mempertanyakan apakah ada yang salah dalam dirimu
  6. Kamu terus berpikir bahwa orang lain kecewa terhadapmu
  7. Kamu kesulitan membuat keputusan karena kamu tidak mempercayai dirimu sendiri

 

Menjadi waspada terhadap perilaku gaslighting memang sangat diperlukan. Selain karena tindakan tersebut terkadang sulit dikenali, tindakan tersebut juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Kita semua tahu bahwa untuk menyembuhkan luka mental dan psikologi, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, usaha yang keras dan kesabaran. Untuk kamu yang merasa memiliki masalah kesehatan mental dan ingin melakukan healing, mungkin Eco Healing Therapy dari Kampoong Hening bisa menjadi salah satu solusinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top