Kesepian merupakan rasa yang dapat menjadi masalah besar. Rasa kesepian tidak hanya disebabkan oleh minimnya kontak sosial yang dilakukan seseorang. Masalah yang berujung pada kesepian seringkali karena perspektif subyektif pribadi dari perasaan terputus dari dunia. Selain itu, kepesian dapat tumbuh akibat kebosanan, frustasi, dan perasaan terisolasi dari dunia sekitarnya. Hadirnya pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan kesepian di indonesia dan berbagai negara di dunia. Orang yang merasakan kesepian akan sering merasa tidak ada orang yang tulus peduli dengan dirinya. Rasa kesepian juga dapat membuat seseorang menarik diri dari situasi sosial.
Individu dapat merasakan emosional saat merasa kesepian dapat diartikan penyebabnya adalah ketidakpuasan hubungan dengan orang terdekat (teman, pasangan, keluarga). Hal ini dapat juga terjadi akibat kesepian secara sosial. Berdasarkan hal ini, kesepian dapat diartikan sebagai perasaan subjektif yang merasa tidak puas karena kebutuhan akan hubungan sosialnya tidak terpenuhi.
Kesepian dapat dikurangi ketika individu terkait dapat memulai sebuah interaksi dan hubungan sosial. Namun, karena orang kesepian memiliki distorsi kognitif yang menyebabkannya menarik diri dari kehidupan sosial, maka mindfulness dapat membantu individu mengurangi perasaan kesepian dengan meningkatkan fungsi kognitifnya dan mencegah distorsi kognitif tersebut. Mindfulness dapat membantu meningkatkan atensi pada kondisi saat ini, tidak pada pikirannya yang berkaitan dengan pengalaman atau informasi negatif dari kondisi di masa lalu. Selain itu, praktik mindfulness membantu individu menerima tanpa menghakimi. Mindfulness membantu individu berdamai dengan kesepian menggunakan penerimaan.