Remaja adalah masa peralihan di mana seorang anak tumbuh dan berkembang menjadi seseorang yang lebih dewasa. Masa tersebut umumnya sangat rawan memiliki berbagai gangguan, baik secara fisik maupun psikologis.
Masa remaja ditandai dengan banyak perubahan secara fisik dari seorang anak, di mana secara penampakan seperti mulai tumbuh jakun dan suara lebih besar pada laki-laki, dan datangnya menstruasi pada perempuan.
Pada kondisi psikologis, remaja mulai senang menekuni sebuah hobi atau kesenangan yang menurut mereka menyenangkan dan memberi kepuasan batin. Para remaja umumnya mulai merasa ingin bebas melakukan apa pun keinginan mereka tanpa ada yang menghalangi.
Selain itu, pada masa remaja, mereka umumnya mulai tertarik pada lawan jenis dan hal-hal baru yang dirasa sangat menantang. Mereka mulai lebih senang berkumpul dengan teman atau komunitas yang sesuai dengan keinginan mereka, daripada bersama keluarga.
Namun, pada masa remaja ini juga sangat rawan bagi seseorang mengalami berbagai hal menyangkut masalah penyakit mental, terutama jika tak mendapatkan pengarahan atau penanganan yang baik dan tepat dari orang terdekat atau para ahli.
Bagi remaja yang sedari awal memang tak mendapatkan cukup perhatian dari keluarga, ditambah kondisi lingkungan dan pergaulan yang tidak sehat secara fisik maupun mental, akan membuat remaja tersebut semakin terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Pergaulan yang keliru itu bisa jadi termasuk ikut dalam genk atau komunitas yang melakukan tindak kriminal, menggunakan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas di luar nikah, dan sejenisnya.
Jika sudah demikian, maka efeknya tidak hanya akan merusak fisik para remaja tersebut, tetapi juga psikologis mereka akan terganggu, karena terkena beberapa gangguan dan penyakit mental.
Apabila banyak remaja yang adalah generasi penerus masa depan bangsa mengalami kerusakan fisik dan penyakit mental, maka itu menjadi hal yang sangat gawat untuk bangsa Indonesia sendiri.
Itulah mengapa, sedari dini, sebagai sosok orang tua, keluarga, atau pendidik, kita perlu memberikan banyak perhatian untuk para remaja, baik secara fisik maupun mental, agar tumbuh kembang mereka berjalan dengan baik.
Salah satu yang harus kita perhatikan adalah dengan memahami bahwa kesehatan mental para remaja itu penting di dalam tahap tumbuh kembang mereka. Sebab, kesehatan mental juga akan mendukung fisik mereka lebih kuat.
Selain itu, salah satu cara untuk mencegah agar para remaja binaan kita tak mengalami gangguan atau penyakit mental adalah dengan tahu apa saja macam-macam penyakit mental yang bisa menyerang mereka di usia tersebut, dan bagaimana cara pencegahannya.
Anxiety Disorder
Penyakit mental ini sering ditemui pada remaja yang mengalami masalah berat dalam pergaulan dengan lingkungan maupun keluarganya sendiri. Bisa jadi karena kurangnya mereka mendapat perhatian, atau bisa juga mengalami trauma karena kekerasan fisik dan psikologis yang pernah dialami.
Penyakit ini ditandai dengan kecemasan dan ketakutan berlebih saat bertemu orang lain atau berbaur dalam sebuah lingkungan masyarakat. Tak hanya mengalami tekanan secara batin, tetapi ciri-cirinya dapat dilihat secara fisik. Seperti keringat dingin, wajah pucat, jantung berdebar, sampai pingsan, mual, dan muntah.
Cara pencegahan agar remaja tidak mengalami penyakit ini adalah dengan tidak meninggalkan trauma kekerasan fisik maupun psikologis, serta memberikan perhatian penuh dalam tumbuh kembang mereka.
Sebab, salah satu komponen penting dalam perkembangan psikologis remaja untuk masa depan mereka kelak adalah bagaimana membangun hubungan dengan lingkungan masyarakat.
Gangguan Siklotimik
Penyakit mental yang satu ini memang umum terjadi pada remaja, terutama mereka yang mengalami ketidakharmonisan dalam hubungan dengan keluarga atau lingkungan sekitar.
Nama lain dari penyakit ini adalah mood disorder, atau perubahan emosi yang terjadi secara mendadak dan berlebihan pada seseorang. Misalnya, tiba-tiba saja menjadi marah sampai merusak barang-barang di sekitar, padahal awalnya tenang dan baik-baik saja.
Ciri lain yang biasanya tampak dari penyakit mental ini adalah perubahan drastis dari awalnya terlihat ceria, tiba-tiba bisa jadi murung dan parahnya terus menangis karena suatu alasan yang tidak terlalu jelas.
Cara pencegahan agar remaja tidak mengalami penyakit ini adalah dengan pengawasan dari orang tua atau pendidik yang tegas tetapi tidak terkesan sangat mengekang. Memberikan mereka kebebasan yang bertanggungjawab, juga mengajari mereka untuk senantiasa dekat dengan Allah sejak dini.
Eating Disorder
Penyakit mental ini juga sering sekali muncul di antara para remaja, terutama perempuan. Mereka secara psikologis mulai tertarik pada lawan jenis, dan lebih memperhatikan penampilan saat berada di ranah publik.
Jika mereka merasa penampilan yang dimiliki tidak memenuhinya standar bagi lingkungan, mereka akan sedih dan memiliki keinginan kuat agar penampilan fisik mereka itu bisa bagus di mata orang lain.
Salah satu hal yang biasa dilakukan adalah dengan menurunkan berat badan. Fisik gemuk seringkali menjadi beban tersendiri bagi para remaja. Maka, mereka akan melakukan berbagai cara untuk menghindari bentuk fisik seperti itu.
Masalahnya, seringkali remaja salah dalam menjalani program diet. Ketakutan dan kecemasan akan kondisi badan tak ideal justru bisa menggiring mereka pada penyakit mental yang bernama eating disorder ini.
Tanda-tandanya adalah dengan memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan, gangguan pencernaan, tidak selera makan, atau diet ekstrem yang membahayakan kesehatan fisik.
Cara mencegah agar remaja tidak terkena penyakit ini adalah dengan penguatan kepercayaan diri dari orang terdekat, terutama orang tua dan keluarga, bahwa mereka memiliki fisik yang patut disyukuri karena itu adalah anugerah dari Allah.
Jangan membandingkan dengan mereka yang di atas, tapi lihat yang ada di bawah juga. Mereka yang memiliki fisik tak sempurna atau cacat, dan yang mengalami kondisi kelaparan atau kemiskinan.
Sexual dan Gender Disorder
Penyakit mental lain yang umum muncul di usia remaja adalah gangguan seksual dan gender. Pada masa remaja memang masih banyak dari mereka yang belum stabil secara emosi dan psikologis. Terutama dalam menghadapi perubahan fisik yang terjadi.
Apabila dari keluarga dan orang tua kurang memberikan pemahaman dan edukasi yang baik tentang kodrat alami mereka, bisa jadi di masa perkembangan itu, mereka akan kebingungan dalam masalah seksual dan gender.
Sejak kecil, ajarkan anak laki-laki dan perempuan dengan pemahaman sesuai gender mereka. Berikan permainan dan pembelajaran yang sesuai kodrat lahir mereka. Itu akan bisa menjadi pencegahan terbaik, agar kelak saat tumbuh dewasa mereka tak mengalami gangguan mental seperti ini.
Selain itu, ketika anak sudah memasuki usia remaja, sebaiknya para orang tua dan pendidik mampu memberikan edukasi yang baik dan tegas terkait masalah hubungan seksual dan lawan jenis. Selain untuk menghindarkan mereka dari gangguan fantasi seksual berlebih, kecanduan hiburan porno, juga dari pergaulan bebas di luar nikah.
Nah, itulah tadi macam-macam penyakit mental yang sering sekali muncul di lingkungan para remaja. Sebagai sosok orang tua atau pendidik, alangkah baiknya jika Anda mulai mewaspadai hal-hal tersebut sejak dini, dan melakukan pencegahan terbaik.
Agar saat anak-anak tumbuh remaja, mereka bisa menjalani masa tumbuh kembang menuju usia dewasa dengan baik dan sehat secara fisik maupun mental.