Kampoong Hening

Toxic Relationship; Ciri-ciri dan Cara Mengakhirinya

Sahabat, sebagai makhluk sosial, tentunya manusia akan terus berhubungan dengan satu sama lain di dalam lingkungan masyarakat. Sebab, tak ada manusia satu pun yang mampu menjalani hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Itulah mengapa, membangun hubungan dengan orang lain di sekitar adalah suatu hal penting yang perlu Anda lakukan, agar bisa menjalani hidup bermasyarakat yang tenang dan menentramkan.

Hubungan yang baik dengan sesama anggota masyarakat, baik yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggal, satu komunitas, satu sekolah atau kampus, dan satu tempat kerja, tentunya dapat meningkatkan pengaruh positif bagi tiap individunya.

Ciri-ciri hubungan baik itu dapat dilihat dengan adanya rasa nyaman dan tenang saat Anda berada di tengah-tengah mereka, tak ada yang saling menjatuhkan dan selalu mendukung untuk kebaikan, saling tolong menolong, dan yang terpenting adalah mau maju dan berjuang untuk mewujudkan tujuan bersama.

Namun, dalam hubungan manusia di dalam bermasyarakat pun, ada kalanya dijumpai orang-orang yang melakukan hal-hal curang, tidak profesional, atau hal negatif lain yang membuat hubungan antar individu menjadi buruk.

Hubungan tersebut tak akan menjadi lebih baik apabila masih ada yang berperilaku negatif tersebut, meskipun orang yang lainnya sudah berusaha melakukan hal-hal positif dalam hubungan mereka.

Itulah yang dinamakan dengan toxic relationship. Hubungan yang bersifat racun dan memang sebaiknya harus segera disudahi atau ditinggalkan, karena tak akan membawa efek bagus sedikitpun bagi Anda jika terus menjalaninya.

Lalu, sebenarnya apa saja ciri-ciri dari toxic relationship ini? Anda memang harus mengetahuinya agar bisa menganalisis apakah hubungan yang sedang Anda jalani dengan seseorang saat ini termasuk dalam hubungan beracun seperti itu atau tidak.

  • Anda Merasa Tertekan

Jika dalam menjalani hubungan dengan seseorang, baik hubungan secara profesional dalam pekerjaan, pertemanan, atau mungkin asmara, Anda merasa terus tertekan dan ditekan oleh kolega, teman, atau pasangan Anda tersebut, maka bisa dipastikan ada yang salah dalam hubungan tersebut.

toxic relationship

  • Anda Tidak Bisa Berkembang

Hubungan yang baik harusnya menghasilkan sebuah perkembangan yang positif, baik untuk individu maupun hubungan itu sendiri.

Namun, jika dalam hubungan yang Anda jalin dengan orang lain ternyata justru membuat Anda menjadi seseorang yang lebih buruk atau sama sekali tak berubah ke arah kebaikan, bisa jadi hubungan itu masuk dalam status toxic relationship.

  • Anda Tak Nyaman

Rasa nyaman ketika menjalin hubungan dengan orang lain adalah salah satu ciri baiknya sebuah hubungan. Sebab, satu sama lain saling memberikan efek positif dan itu yang membangun rasa nyaman dalam hubungan tersebut.

Namun, apabila Anda merasa tak nyaman, sering cemas, ketakutan, dan gelisah dengan hubungan yang sedang Anda jalani dengan seseorang, maka bisa jadi itu adalah toxic relationship.

Nah, setelah mengetahui beberapa ciri dari toxic relationship tersebut, jika Anda belum menemukan hal-hal itu ada dalam hubungan Anda dengan seseorang, maka hindari jangan sampai Anda mengalaminya.

Namun, jika ternyata Anda menemukan ciri-ciri tersebut ada dalam hubungan Anda dengan seseorang saat ini, maka Anda harus segera keluar dari hubungan tersebut.

Lalu, bagaimana cara keluar dari toxic relationship tersebut? Simak beberapa tipsnya berikut ini!

Kemukakan Pendapat Anda

Dalam menjalani suatu hubungan, harusnya memang kedua belah pihak bisa menemukan keseimbangan dalam segala hal, terutama masalah komunikasi. Saling memahami dan mampu memahamkan.

Jika Anda merasa bahwa hubungan yang Anda jalani saat ini dengan seseorang menjurus ke arah toxic relationship, maka jangan takut untuk mengemukakan pendapat Anda. Beranilah menolak dan mengatakan sesuatu dengan tegas, terlebih ketika Anda diintimidasi atau merasa terus ditekan.

Sebab, jika Anda terus diam, pasangan Anda akan merasa bahwa Anda tak masalah dengan hubungan tersebut dan dia akan terus bersikap sesuai dengan sikapnya saat ini.

Lakukan Perlawanan

Jika hubungan yang Anda bangun dengan seseorang sudah mulai tak nyaman, selain menyakiti Anda dari segi psikologis juga fisik, maka sebaiknya Anda segera keluar dari toxic relationship tersebut, dengan cara melakukan perlawanan.

Jangan diam saja dan seolah hanya bisa pasrah menerima berbagai perlakuan pasangan Anda dalam hubungan tersebut. Anda harus berani mengambil sikap.

Jika dia mulai menyakiti fisik, maka lawan dengan menghindar, jangan diam saja dan menerima, atau kalau perlu jika Anda tak bisa menahan secara fisik dan memang tak sebaiknya membalas juga dengan kekerasan, lakukan perlawanan dengan melaporkan pada orang lain. Bisa keluarga terdekat, atau pihak berwajib sekalipun.

Dengan perlawanan yang Anda lakukan, pasangan dalam hubungan Anda akan merasa bahwa Anda tak lagi bisa diperlakukan seenak hati, dan akan lebih banyak berpikir untuk berani melakukan hal-hal buruk pada Anda untuk selanjutnya.

Percaya Pada Diri Anda Sendiri

Anda harus percaya bahwa diri Anda itu berharga, maka tak boleh ada seorang pun, meski itu pandangan Anda sekalipun, yang boleh memperlakukan Anda dengan perlakuan buruk secara psikologis maupun fisik.

Jika hubungan yang tengah Anda jalin ternyata adalah toxic relationship, maka sebaiknya Anda mulai terus menguatkan kepercayaan pada diri Anda, bahwa Anda terlalu berharga untuk disakiti orang lain, dan Anda mampu untuk melawan serta keluar dari hubungan tak sehat itu.

Bersiaplah untuk Berpisah

Jika dirasa bahwa hubungan yang tengah Anda bangun dengan seseorang menjurus pada toxic relationship, dan ternyata sudah berada di tahap parah yang membuat Anda tersakiti tak hanya mental tapi juga fisik, bersiaplah untuk berpisah dengan orang tersebut.

Apalagi jika yang bersangkutan tak ada niat untuk berubah. Setelah Anda berusaha untuk mengemukakan pendapat, melakukan perlawanan dari setiap tindakan buruknya, ternyata masih saja dia memperlakukan Anda dengan jauh lebih buruk, maka jalan satu-satunya adalah keikhlasan Anda untuk berpisah.

Sebab, hubungan yang beracun itu tak akan memberikan efek bagus sedikit pun pada Anda, baik secara mental maupun fisik. Ke depannya, Anda justru akan semakin rapuh jika terus mempertahankan hubungan tersebut.

Ada beberapa orang yang memang tak ada keinginan untuk berubah, sehingga mereka tetap memertahankan sikap-sikap mereka itu, meski apa yang mereka lakukan ternyata menyakiti orang lain, bahkan pasangan sendiri.

Minta Bantuan Pihak Ketiga

Terakhir, jika segala upaya Anda untuk keluar dari toxic relationship belum membuahkan hasil, Anda sebaiknya meminta bantuan pihak ketiga. Bisa orang tua, mertua, sahabat, atasan, atau bahkan orang yang lebih ahli, seperti pihak berwajib atau psikolog.

Minta saran atau bantuan yang bisa membuat Anda kuat secara fisik dan mental, dan juga bantuan bisa mengeluarkan Anda dari hubungan beracun yang saat ini tengah Anda jalin dengan seseorang tersebut.

Jangan sungkan atau malu, karena ini berkaitan dengan kesehatan mental, fisik, dan masa depan diri Anda sendiri juga.

Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang toxic relationship, baik ciri-ciri maupun cara keluar dari hubungan tersebut. Untuk menghindarinya, Anda benar-benar harus bisa memilih pergaulan yang baik, dan percaya pada orang yang baik pula pada Anda.

Perkawinan yang sudah menginjak 17 tahun itu awalnya terasa begitu hambar. Melihat pasangan yang bisa rukun hingga kakek-nenek seolah hanya khayalan.

Alhamdulillah setelah ikut acara Kampoong Hening ini, hadir keajaiban. Kami lebih bisa saling memahami, saling rindu, dan saling menyayangi lebih dari sebelumnya. Rasanya seperti pengantin baru.

Suami Istri peserta Silent Mindfull Listening

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top