Feeling gratitude and not expressing it is like wrapping a present and not giving it. ~ William Arthur Ward
Bersyukur adalah keterampilan yang perlu dilatih serta keadaan emosi yang perlu dibiasakan dalam kondisi apapun. Rasa syukur mengajarkan kita untuk melihat kebaikan yang dianugerahi alam semesta kepada diri ini. Bersyukur amat banyak manfaatnya bagi keadaan emosi dan pikiran, bahkan kekayaan diri kita. Karena dengan bersyukur, kita menjalani hari dengan selalu bahagia dan optimis. Dengan begitu, kebaikan serta kekayaan juga akan datang kepada kita. Sayangnya, masih banyak dari kita yang tidak rutin berlatih bersyukur.
Berkenalan dengan Rasa Syukur
Terdapat dua bentuk bersyukur, yaitu personal dan transpersonal. Bersyukur secara personal adalah bentuk ungkapan terima kasih kepada orang lain atas niat dan perbuatan baik yang telah mereka lakukan bagi kita. Bersyukur transpersonal adalah ungkapan syukur kepada Tuhan atau kepada kehidupan dan semesta. Bentuk dasar bersyukur transpersonal adalah “pengalaman puncak” dalam saat mengalami perasaan syukur yang luar biasa.
Dalam psikologi dikenal juga istilah gratitude atau bersyukur. Bersyukur merupakan salah satu bagian penting dalam pendekatan psikologi positif. Psikologi positif adalah studi ilmiah tentang kebahagiaan dan peningkatan kehidupan. Pendekatan ini berfokus dalam membangun pengalaman dan sifat-sifat positif, yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup manusia.
Bersyukur dalam psikologi positif memiliki arti yang berbeda daripada arti yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, kita mengetahui bahwa rasa syukur adalah ketika kita mengucapkan “terima kasih” kepada seseorang yang telah membantu atau memberi hadiah. Dalam psikologi positif, bersyukur bukan hanya semata kata-kata terima kasih kepada seseorang atau bahkan Tuhan. Bersyukur adalah kondisi emosi yang selalu mengizinkan kita untuk selalu berbahagia atas apa yang kita miliki. Berysukur itu bukan hanya saat ada orang yang menolong kita, membantu kita, atau ungkapan terima kasih yang kita sampaikan pada Tuhan saat beribadah saja. Namun, lebih kepada kondisi emosi yang selalu kita jaga.
Cara Sederhana Mengungkapkan Rasa Syukur
Mencoba untuk merealisasikan rasa syukur ke dalam aktivitas sehari-hari bukanlah hal yang mudah. Apalagi di tengah kehidupan yang penuh beban kerja dan tanggungjawab, sangat sulit untuk menyadari hal-hal positif yang terjadi. Cobalah membuat gratitude journal selama minimal dua minggu sebagai langkah awal untuk mensyukuri hidup. Sisihkan waktu di sore atau malam hari setidaknya 5 menit setiap hari. Siapkan sebuah notes dan tulislah kejadian-kejadian positif apa yang Anda alami hari itu. Anda juga dapat menuliskan alasan-alasan di balik rasa syukur tersebut, baik itu orang ataupun situasi yang mendukung munculnya emosi positif.
Cara Sederhana Berbagi Rasa Syukur
Terkadang juga kita bingung untuk mengungkapkan rasa syukur pada sesama atas hal-hal baik yang mereka lakukan. Tidak ada kata terlambat untuk mencoba membagikan rasa syukur Anda terhadap orang lain. Cobalah lakukan gratitude visit sebagai langkah awal untuk berbagi rasa syukur dengan sesama.
- Pikirkan seseorang dalam hidup Anda yang membuat diri Anda berterima kasih padanya. Duduk dan tuliskan sebuah surat untuk orang tersebut mengenai apa yang telah dilakukan dan bagaimana pengaruh orang tersebut bagi Anda
- Sesaat Anda telah selesai menulis surat, hubungi orang tersebut dan coba janjian untuk bertemu. Ketika sedang bersama orang tersebut, beritahu bahwa Anda memiliki sesuatu untuk disampaikan dengan membaca surat yang telah Anda tulis. Berikan surat itu sebagai hadiah untuk orang tersebut.
Mungkin Anda merasa malu untuk mengungkap rasa syukur Anda terhadap orang lain. Kita terbiasa oleh budaya menyimpan perasaan dan meyakini pengungkapan rasa akan sesuatu hal dianggap berlebihan. Rasa malu mungkin akan menghampiri sesaat, tetapi ingatlah bawa perasaan yang dialami ketika momen bersama akan bertahan lama.
Bersyukur bukan hanya sebatas reaksi terhadap tindakan sesama manusia. Bersyukur dapat berbentuk penghargaan yang terjadi dalam hidup. Belajarlah untuk menyadari dan mengapresiasi hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki makna yang baik dalam hidup Anda untuk menciptakan keseimbangan. Sudah saatnya untuk berhenti sejenak dari segala kebingungan dan pertanyaan. Pikirkan hal apa saja yang telah terjadi selama ini. Bersyukurlah atas setiap kesempatan yang perlu Anda syukuri.
Namun, ketika Anda melihat seseorang yang sedang murung, tidak dianjurkan untuk serta merta mengajarinya cara untuk bersyukur. Berhati-hatilah dalam mengatakan pada seseorang “cobalah untuk lebih mensyukuri hidup” karena hal tersebut tidak akan mengubah apa pun. Apalagi bersyukur di tengah berbagai masalah kehidupan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Membangun rasa syukur perlu kesediaan dari dalam pribadi masing-masing. Kesediaan untuk menanggung beban yang ada. Kesediaan untuk menerima hal-hal baik hingga hal-hal terburuk sekalipun. Bersyukur bukan hanya sekadar berbahagia atas berkat yang diterima melainkan menyadari dan menerima segala yang terjadi dalam hidup.
“A grateful heart is a magnet for miracles”
https://pijarpsikologi.org/berbahagia-dengan-bersyukur/
Membuat Gratitude Journal: Cara Sederhana untuk Hidup Bahagia
Gratitude journal adalah jurnal jurnal yang berisikan hal-hal yang disyukuri dalam hidup | Photo by Pexels/Negative Space
Sobat entrepreneur, pernahkah kalian mendengar bahwa sekarang sedang tren menulis jurnal sebagai salah satu cara untuk menjaga mental tetap sehat? Ya, menulis jurnal adalah salah satu cara yang lumayan banyak dilakukan orang-orang untuk mengeluarkan unek-uneknya. Banyak ragam jurnal yang bisa ditulis, namun akhir-akhir ini yang sering dibuat adalah gratitude journal atau jurnal yang berisi hal-hal yang disyukuri dalam hidup.
Dalam membuat gratitude journal, kalian bisa menuliskan setiap harinya hal-hal yang kalian syukuri dalam hidup. Mulai dari keluarga, pekerjaan, pertemanan, dan sebagainya bisa kalian tuliskan di dalamnya. Melansir dari Huff Post, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari membuat gratitude journal dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama, menurunkan tingkat stres karena kalian akan menjadi lebih bersyukur terhadap apa yang kalian miliki. Kedua, kalian jadi memiliki perspektif atau pandangan yang baru mengenai hal apa saja yang penting dan benar-benar kalian syukuri serta apresiasi keberadaannya.
Ketiga, dengan membuat gratitude journal, membuat kalian lebih menyadari hal apa yang ingin kalian tambahkan dan buang dari kehidupan kalian. Selain itu ketika merasa sedih, kalian juga bisa melihat kembali gratitude journal yang telah kalian buat. Hal tersebut akan membuat kalian teringat pada hal-hal baik dan orang-orang baik yang ada di sekeliling kalian dan membuat hari kalian menjadi ceria kembali.
Ada beberapa tips dalam membuat gratitude journal agar bisa konsisten dan tidak hanya dilakukan sementara.
1.Menulis sebelum tidur
Kalian bisa menulis gratitude journal pada malam hari sebelum tidur | Photo by Pexels/fotografierende. Menulis gratitude journal 15 menit sebelum tidur akan memudahkan kalian untuk menulis hal apa saja yang kalian syukuri selama seharian tersebut. Jadi, kalian bisa me-review apa yang terjadi dalam hari kalian seharian tersebut.
2. Letakan di Tempat Yang Mudah Terlihat
Letakkan di tempat yang mudah terlihat | Photo by Pexels/Alina Vilchenko. Ketika kalian membuat sebuah gratitude journal, letakkan jurnal tersebut di sebelah kasur kalian atau di meja yang sering kalian lewati, agar kalian bisa melihatnya setiap hari sebelum tidur. Dengan cara tersebut kalian bisa mengingat untuk menulis setiap hari mengenai hal-hal yang disyukuri dalam satu hari. Jurnal yang berisi rasa syukur tersebut bisa memberikan perasaan berharga pada kalian setiap kalian melihat buku tersebut.
3. Tulis Sesuka Hati
Tulislah sesuka hati | Photo by Pexels/Bich Tran. Dalam menulis gratitude journal, tidak ada patokan khusus berapa banyak hal yang harus kalian tulis. Kalian bisa menulisnya sebanyak mungkin; hal-hal apa saja yang membuat kalian bersyukur dalam satu hari penuh. Selain itu, hal yang kalian tuliskan tidak perlu hal-hal yang mungkin kalian anggap serius dan memiliki makna dalam yang kemudian dirasa baru bisa ditulis. Kalian bisa menuliskan hal apa pun seperti terkait dengan melakukan hobi kalian, keluarga, memperoleh buku baru, menonton film favorit, dan sebagainya yang membuat kalian bersyukur di hari tersebut.