Kampoong Hening

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar

Prestasi adalah hasil dari kecerdasan intelektual dari seorang individu. Namun tahukah Anda bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar individu tersebut.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi dan mengarahkan emosi dirinya dan orang lain. Kemampuan ini nyatanya memiliki pengaruh yang kuat terhadap prestasi atau hasil belajar. Ingin tahu penjelasannya lebih mendalam? Mari simak bersama.

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar

Pernahkah Anda melihat seorang siswa yang emosional atau pemarah memiliki prestasi di dalam belajarnya? Kalaupun ada, pasti hanya segelintir orang saja. Mengapa bisa dikatakan demikian? Apakah penyebabnya siswa yang pemarah rata-rata memiliki prestasi yang rendah?

Dengan tidak disadari, kemampuan emosional seorang siswa ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap hasil belajarnya. Kemampuan ini bahkan melebihi pencapaian kecerdasan intelektual yang tinggi.

Berikut ini adalah pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar, yaitu:

  1. Mampu Mengatur Emosi

Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi adalah mereka yang mampu mengatur emosi dan perasaannya. Kita tahu bahwa masa belajar selain dipenuhi dengan masalah pelajaran, biasanya juga dibumbui berbagai masalah terkait teman dan sosial.

Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi mampu mengontrol emosinya saat sedang belajar. Mereka tidak lantas meninggalkan pelajaran hanya karena dimarahi sebab datang terlambat. Mereka tetap mengerjakan tugas meskipun kecewa dengan nilai kurang sempurna yang didapatkannya kemarin.

Kemampuan mengatur emosi ini juga termasuk kemampuan melawan rasa malas. Siswa seperti ini sangat memahami bahwa rasa malas hanya akan memberikan dampak buruk dalam hidupnya. Oleh sebab itu, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi biasanya adalah siswa yang rajin.

 

  1. Bisa Bekerja Sama dengan Siswa Lain dalam Belajar

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar selanjutnya adalah kemampuan untuk belajar bersama dengan baik. Siswa ini tidak segan atau malu untuk minta diajari oleh teman mereka yang lebih mengerti. Dalam pekerjaan berkelompok, siswa yang cerdas emosionalnya biasanya akan lebih menonjol. Mereka bisa dijadikan pemimpin kelompok karena kemampuan untuk mengelola emosi diri dan rekan-rekannya. Itulah mengapa siswa cerdas emosional biasanya sering dijadikan ketua kelas atau kelompok.

 

  1. Bisa Membeda-bedakan Keperluan atau Urusan

Kehidupan remaja tidak ubahnya dengan kehidupan orang dewasa. Selalu ada masalah dan problematika yang menyertainya. Namun, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi selalu mampu melalui berbagai masalahnya dengan baik. Siswa ini mampu membedakan mana urusan pribadi dan urusan sekolah. Mereka akan selalu berupaya untuk pergi ke sekolah dan belajar dengan baik. Permasalahan yang terjadi di luar sekolah akan diupayakan untuk selesai di luar sekolah sehingga tidak mengganggu pelajarannya.

Dengan pemikiran seperti ini, tidak heran jika siswa cerdas emosionalnya akan menjadi siswa yang berprestasi. Bahkan jika ada yang dilahirkan dengan kecerdasan intelektual yang kurang, mereka akan mampu menutupinya dengan sifat rajin dan tidak mudah menyerah.

 

Melahirkan generasi yang seperti ini bukan hal yang mustahil. Meskipun kita sedang dibanjiri generasi yang lemah mental, namun kini saatnya untuk bangun dan melawannya. Mari ciptakan generasi muda yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi.

Caranya adalah dengan memberikan mereka pelatihan dan pendidikan mental di Kampoong Hening. Sebuah tempat yang menyediakan fasilitas lengkap bagi Anda yang ingin memiliki anak yang cerdas emosionalnya.

Di sini, Anda atau anak Anda akan diajarkan pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar. Mengasah dan menempa kemampuan dan kecerdasan mental agar seimbang dengan kecerdasan intelektual. Dengan demikian, bukan hanya prestasi belajar yang akan diraih. Kesuksesan pun akan tepat berada di depan mata.

Scroll to Top