Sahabat, apakah Anda pernah mendengar istilah SQ? Ya, SQ adalah singkatan dari Spiritual Quotient, atau dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan sebutan Kecerdasan Spiritual.
Hal yang sangat erat kaitannya dengan kecerdasan spiritual adalah masalah kesehatan mental. Menurut Zohar dan Marshall (2001), kecerdasan spiritual memungkinkan bagi seseorang untuk mengenali sifat-sifat orang lain, maupun dirinya sendiri.
Menurut Stephen R. Covey, kecerdasan spiritual menjadi pusat yang paling dasar dari kecerdasan yang lain. Sebab, kecerdasan spiritual menjadi sumber bimbingan untuk kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual dapat dikatakan sebagai perwakilan kerinduan akan makna serta hubungan yang tidak terbatas.
Dari beberapa pengertian tersebut, tentunya dapat Anda bayangkan bukan, bahwa kecerdasan spiritual memang sangat penting untuk dimaksimalkan bagi setiap individu? Terlebih kaitannya dengan kesehatan mental masing-masing orang, dan juga agar bisa lebih maksimal dalam membangun hubungan yang baik dan harmonis di lingkungan sosial dengan individu lainnya.
Selain itu, meningkatkan kecerdasan spiritual juga dapat membuat Anda mengenali diri sendiri dengan lebih baik. Tentu saja itu menjadi poin penting, yang mendukung Anda dapat melejitkan potensi diri, yang sebelumnya masih terpendam, sehingga bisa muncul di permukaan.
Potensi diri yang Anda manfaatkan dengan baik itulah, yang nantinya dapat membantu untuk meraih goal-goal dalam kehidupan. Juga, sebagai senjata untuk bisa menampilkan sosok Anda yang bersinar di publik, agar tercipta kepercayaan dalam diri, bahwa Anda adalah hamba Allah yang dianugerahi dengan kelebihan, meski juga memiliki kekurangan, sehingga Anda bisa lebih banyak mensyukuri segala nikmat yang telah Dia beri.
Kecerdasan spiritual juga bisa membuat Anda mengenal medan perjuangan dalam hidup ini. Misalnya, Anda yang seorang karyawan baru di sebuah kantor, tentu akan bersinggungan dengan para karyawan lain di tempatnya tersebut, bukan?
Nah, dengan kecerdasan spiritual yang tinggi, Anda bisa menjadikan kemampuan tersebut untuk menganalisis karakter diri Anda dan orang-orang sekitar, yang nantinya sangat bermanfaat untuk membangun hubungan yang harmonis.
Anda juga bisa mengetahui siapa yang benar-benar dapat Anda jadikan kawan, dan siapa saja yang perlu dihindari agar tak terjadi perselisihan atau permusuhan yang membuat suasana kantor menjadi tidak nyaman.
Dengan kecerdasan spiritual yang Anda miliki, juga bisa menjadikan Anda mampu menemukan solusi-solusi terbaik dalam setiap permasalahan hidup, karena Anda mampu menganalisis bagaimana kondisi Anda, lapangan, serta seberapa kuat Anda mampu memecahkan masalah.
Salah satu masalah kesehatan mental yang terjadi pada seseorang adalah karena rasa tidak percaya diri yang dimilikinya. Bisa jadi karena trauma masa lalu, lingkungan yang buruk, pendidikan yang kurang, atau masalah ekonomi.
Kecerdasan spiritual tinggi terbukti mampu membuat seseorang yang mengalami krisis percaya diri, mampu meningkatkan rasa berbesar hati, ikhlas, dan menerima dengan penuh syukur, apa yang telah Allah beri kepadanya.
Seseorang dengan kecerdasan spiritual tinggi dapat memahami, bahwa tak ada gunanya menyalahkan diri atas apa yang telah terjadi, dan lebih memilih terus melangkah ke depan untuk meraih goal hidupnya, serta menjadikan masa lalu, atau lingkungan yang tak kondusif, sebagai pelecut atau motivasi agar berubah menjadi pribadi lebih tangguh dalam menjalani kehidupan.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Diri
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kecerdasan spiritual dalam diri? Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba.
- Mendekatkan Diri kepada Allah
Berkaitan dengan spiritual, tentu sangat erat dengan hubungan manusia sebagai hamba dengan Allah Sang Pencipta. Pada dasarnya, sebagai seorang manusia, Anda ada karena diciptakan Allah, dan suatu hari akan kembali kepada-Nya. Itulah mengapa, kondisi spiritual setiap individu sangat dipengaruhi oleh bagaimana hubungan dia dengan Tuhan.
Mendekatkan diri kepada Allah, tentu dengan cara memaksimalkan ibadah Anda, tak hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban, tapi lebih kepada kebutuhan Anda untuk bisa selalu dekat dengan Sang Pencipta. Ibadah yang didasarkan pada kebutuhan sebagai seorang hamba kepada penciptanya, pasti akan lebih khusyu’ untuk dijalankan.
Ibaratnya, saat seseorang ingin bertemu dengan kekasihnya, dia pasti akan berusaha tampil sebaik mungkin. Pun dengan saat Anda yang akan ‘bertemu’ Allah dalam setiap ibadah yang dilakukan, harus dilakukan dengan sebaik mungkin, agar Allah ridha dan memberikan ketenangan batin dalam diri Anda.
Jika Anda masih merasa bahwa ibadah sekedar menggugurkan kewajiban saja, barangkali, Anda butuh me-reset diri dengan Silent Mindful Listening.
- Memperkuat Ibadah kepada Allah
Dengan kuatnya ibadah kepada Allah, rasa syukur dalam diri akan meningkat. Anda pun akan mulai merasakan ketenangan diri, saat mengalami masalah hidup, yang Anda yakini sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan derajat Anda di hadapan-Nya. Rasa syukur atas apa yang telah Allah beri kepada Anda dalam kehidupan ini juga dapat pelan-pelan mendorong rasa kepercayaan diri Anda menjadi lebih baik.
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Rasa kepercayaan diri yang semakin berkembang, akan membantu Anda untuk mengenali diri dengan lebih baik, dan mampu menganalisis kemampuan Anda dalam menjalani kehidupan dan menyelesaikan berbagai masalah. Bentuklah rasa kepercayaan diri itu menjadi sebuah kekuatan untuk membangun relasi dan berkawan di dalam sebuah komunitas.
- Keluar dari Zona Nyaman dan Bermasyarakat yang Luas
Dengan berkumpul bersama banyak orang, Anda akan belajar semakin banyak tentang macam-macam karakter orang. Tak hanya itu, Anda juga akan banyak belajar tentang bagaimana medan di luar sana, tempat Anda berjuang meraih goal dalam hidup.
Contohnya, tempat Anda bekerja, atau sekolah, kuliah, dan sebagainya. Anda akan bisa memilah mana yang layak dijadikan teman atau mana yang harus dihindari. Juga, Anda akan tahu bagaimana cara bersaing secara sehat, alih-alih melakukan persaingan dengan cara yang tidak baik.
- Lakukan Perenungan atau Kontemplasi Diri
Introspeksi diri Anda, apa kesalahan yang sudah Anda perbuat pada diri sendiri, Allah, dan orang lain. Ketika Anda sudah menemukan kesalahan-kesalahan itu, buatlah rencana apa yang akan Anda lakukan sebagai bentuk permintaan maaf tulus dan tetapkan diri untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
- Menambah Ilmu Agama
Rajin belajar ilmu-ilmu agama dan juga keilmuan ilmiah yang dapat mendukung Anda untuk semakin dekat pada Allah dan mampu membangkitkan semangat hidup serta kepercayaan diri. Belajar bisa kepada pemuka agama, para ahli, atau buku-buku.
- Evaluasi Diri
Evaluasi secara rutin apa yang sudah Anda lakukan selama seminggu atau dalam waktu sebulan belakangan, yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah dan hubungan dengan orang lain sebagai makhluk sosial. Jika menemukan bahwa diri Anda masih terkesan pasif atau tidak bisa bergaul, saatnya Anda mencoba untuk keluar dari zona nyaman dan merancang cara untuk bisa segera Anda eksekusi, bagaimana bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain, menambah teman atau relasi, dan tak kalah penting bagaimana cara agar kualitas ibadah Anda semakin meningkat.
Itulah tujuh cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dalam diri, demi meraih manfaat maksimal, agar bisa terus menjaga kesehatan mental Anda dengan baik.