Tingginya angka kematian karena bunuh diri beberapa tahun terakhir menjadi indikator lemahnya kesehatan mental di era milenial ini. Pada tahun 2016, negara kita mencatat bahwa kematian akibat bunuh diri mencapai angka 1800 jiwa.
Jika diambil rata-rata, kematian bunuh diri ini terjadi sebanyak 5 kali dalam setiap harinya. Jumlahnya semakin besar jika diakumulasi secara global. WHO mencatat bahwa orang meninggal karena bunuh diri sekitar 800ribu selama satu tahun. Angka yang sangat fantastis.
Kondisi Terkini Kesehatan Mental di Era Milenial
Kesehatan mental di era milenial semakin merosot, berbanding terbalik dengan peningkatan teknologi dan kemajuan jaman yang semakin pesat. Hal ini ternyata saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan satu sama lain.
Kemajuan teknologi tidak hanya membawa pengaruh positif namun juga memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang nampak jelas adalah meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental yang dialami masyarakat.
Ketika diteliti, salah satu penyebabnya adalah candu akan ponsel atau gadget. Alat ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang, terlebih lagi bagi mereka yang belum dewasa secara mental.
Gadget hampir menyita sebagian besar perhatian dan fokus penggunanya. Salah satu media yang paling berpengaruh adalah media sosial. Pemakaian media sosial yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan mental di era milenial ini terutama dapat menyebabkan depresi.
Banyak orang yang tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan gadget dan seakan-akan tidak bisa hidup tanpanya. Setiap detik dan setiap menit waktunya dihabiskan untuk melototi media-media sosial yang dimilikinya.
Tidak jarang orang-orang yang seperti ini meninggalkan kegiatan utama mereka hanya karena terus menerus asyik dengan gadgetnya. Mereka lupa makan, lupa membersihkan diri, tidur hingga larut malam dan lain sebagainya.
Saat gadgetnya mengalami trouble atau gangguan, mereka bertindak seolah-olah kehilangan jati diri. Panik berlebihan, cemas tidak bisa mengikuti akun-akun di media sosial atau khawatir level game yang tersimpan jadi hilang.
Penggunaan media sosial menjadi faktor utama penyebab depresi dengan prosentase hingga 9 persen. Melihat tingginya angka ini, maka kesehatan mental harus benar-benar diperhatikan dan tidak dianggap sebagai hal yang sepele.
Ecohealing di Kampoong Hening untuk Mengubah Kebiasaan Buruk
Mengikuti perkembangan jaman tidak harus menjadi tergantung pada gadget. Anda harus tetap mampu memilih dan memilah hal-hal yang baik dan buruk. Melakukan hal yang baik untuk diri Anda dan meninggalkan hal-hal yang negatif dan berbahaya.
Tidak masalah menggunakan ponsel dan media sosial. Namun yang perlu diingat adalah bahwa Anda harus mampu mengatur diri untuk membatasinya. Kesehatan mental di era millennial ini jauh lebih penting dari pada apa yang Anda tatap di layar ponsel.
Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, hingga merehabilitasi seseorang yang sudah terlanjur kecanduan gadget dan media sosial. Permasalahan kesehatan mental ini menjadi tanggung jawab bersama baik diri sendiri, keluarga, masyarakat ataupun pemerintah.
Salah satu upaya untuk pencegahan permasalahan kesehatan mental ini adalah melalui sebuah program penyehatan yaitu yang dikenal dengan ecohealing. Program ini bisa Anda temukan di Kampoong Hening, yaitu sebuah tempat untuk merehabilitasi orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Tempat ini akan menjadi wadah dimana orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa mereset dirinya sendiri. Menemukan kembali ketenangan dan kejernihan jiwa mereka kembali supaya bisa menjalani hidup dengan wajar dan tidak kecanduan apapun.
Para konselor dan terapis di sini akan membantu untuk mengubah energi negatif dari kecanduan gadget ini ke energi positif yang bermanfaat. Membuat orang-orang yang berhari-hari menatap layar handphone jadi terlepas akan kebiasaan ini. Mengembalikan kesehatan mental di era milenial yang butuh kewarasan tingkat tinggi ini.