Siklus manusia sebelum menuju liang lahat pada umumnya berada pada siklus lansia. Perlu diketahui bahwasanya tidak melulu lansia merupakan orang yang tidak berdaya maupun tak lagi prima. Agar lansia tetap berdaya dan sehat, pemerintah mencanangkan program posyandu untuk lansia. Keluarga yang memiliki lansia juga berperan penting dalam menjaga kesehatan lansia. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental lansia juga turut diperhatikan karena merupakan salah satu aspek utama kehidupan.
Indikaror Kesehatan Mental Lansia Dengan Dukungan Keluarga
Keluarga merupakan acuan utama yang berperan memberikan dukungan social secara penuh untuk lansia. Sebuah penelitian di Lumajang Jawa timur mengungkapkan bahwa terdapat indicator praktik sehat secara mental untuk lansia. Praktik ini berdasarkan dukungan social keluarga dalam rangka menyehatkan mental lansia. Adapun dukungan tersebut berupa:
- Praktik pengembangan hobi dan minat
Meski sudah memasuki usia lanjut, seorang lansia tetap memiliki sebuah hobi dan minat seperti halnya memasak. Dukungan kecil seperti tetap memberikan keleluasaan untuk lansia memasak bisa membuahkan lansia yang mandiri.
- Praktik rekreasi secara periodic
Tidak hanya kawula muda saja yang membutuhkan praktik rekreasi, mereka para lansia juga mengaku masih membutuhkan rekreasi yang menyenangkan. Keluarga memiliki peran untuk memfasilitasi, agar sang lansia tidak depresi.
- Praktik mempertahankan ingatan
Berbagai kenangan kehidupan tidak ingin dilupakan begitu saja oleh mereka para lansia. Mereka juga ingin menyimpan memori pahit manis kehidupan untuk sekedar diceritakan kepada anak cucu. Jadilah pendengar yang baik untuk membantu memulihkan daya ingat para lansia
- Praktik menjaga percaya diri dan tampil menarik
Terkadang menjadi sebuah lelucon saat melihat lansia berdandan ala kawula muda. Sebenarnya hal demikian merupakan eksplorasi lansia untuk tetap berwibawa. Hal ini juga melatih mereka untuk tetap percaya diri meski usia senja.
- Praktik mengatasi masalah yang rumit
Tidak semua lansia bisa menikmati masa senja dengan bahagia. Meski pendapatnya tidak sesuai dengan kawula muda, namun keluarga tetap harus menghargai pendapat mereka dalam menghadapi sebuah masalah.
- Praktik menyesuaikan diri dari kematian pasangan hidup
Sudah sepantasnya manusia akan kembali kepada yang menciptakan. Hanya saja waktu yang membedakan apakah kita akan meninggalkan atau ditinggalkan terlebih dahulu oleh pasangan. Lansia membutuhkan dukungan dari keluarga agar bisa menerima keadaan saat ditinggalkan oleh pasangan dengan lapang.
- Praktik menjalin kedekatan dengan cucu
Menikmati usia senja dengan meminang cucu, menjadi angan-angan para lansia. Para lansia cenderung menyayangi cucunya daripada anaknya sendiri,, hal ini karena mereka merasakan kepuasan batin.
Berbagai praktik sehat seperti di atas dapat dilakukan penyuluh kesehatan ataupun keluarga terdekat agar lansia mencapai kesehatan mental yang optimal.
Kondisikan Kesehatan Mental Lansia Dengan Program Eco Healing Merawat Tanaman
Merawat lansia bukanlah perkara mudah, dibutuhkan sebuah kesabaran agar tidak terjadi kecekcokan. Lansia juga manusia biasa yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Mereka juga membutuhkan sebuah eksplorasi diri agar tak depresi.
Kampoong Hening hadir memberikan solusi untuk lansia agar tetap memiliki kesehatan mental yang optimal. Kampoong Hening memiliki program eco healing at home. Program ini bisa Anda terapkan agar lansia terbebas dari stress. Dengan merawat tanaman lansia menjadi memiliki kesibukan positif dan diakuisisi mampu menghindari seseorang dari stress.
Tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan kegiatan ataupun hobi ini menggunakan tanaman jenis low maintenance seperti kaktus dan sukulen. Tanaman jenis ini cocok untuk lansia karena tidak membutuhkan perawatan khusus.
Menanam tanaman, bisa dijadikan sebagai kegiatan yang memberikan dampak positif sebagai program healing. Di Kampoong Hening Anda akan mendapatkan playbook, workbook, serta audio healing agar kesehatan mental lansia tetap terjaga dengan panduan terarah.