Cara Untuk Sehat dan Bahagia
Konsep Ecotherapy sejak tahun 1980an telah dikembangkan pertama kali di Jepang dengan nama Shinrinyoku. Dalam perjalanan saya mempelajari konsep Ecotherapy ini tahun 2019, entah mengapa hati saya begitu tertarik, merenungkan lebih dalam, mencari bahan-bahan terkait dengan ecohealing therapy yang membuat saya semakin asyik mentadaburi ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an.
Ilmu Ecotherapy sendiri banyak menunjukkan hasil ekperimen bahwa manusia dapat menjadi sehat secara fisik dan psikis, ketika terkoneksi kuat dengan alam. Secara definisinya, Ekoterapi mengacu pada pengalaman, terapi, dan aktivitas pertumbuhan pribadi yang terjadi dalam kaitannya dengan alam, dengan fokus pada pengembangan individu dan penyembuhan relasional sekaligus memelihara interaksi yang sehat dengan bumi dan makhluk hidup lainnya
Sementara dalam bahasa sederhananya, ilmu ecotherapy ini adalah salah satu metode menyembuhkan luka batin melalui energi alam.
Didalam Al qur’an, ilmu ecotherapy ini banyak disampaikan, tentang bagaimana keberadaan alam semesta ini diciptakan Allah untuk manusia seutuhnya.
Surat Al-Baqarah ayat 29 Allah berfirman
“Dialah yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu.”
Maknanya, segala mahluk bumi diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi sejahtera (well-being).
Dalam praktek lapangan, saya melakukan kegiatan-kegiatan ecohealing therapy, untuk membuktikan berbagai teori. Bagaimana saya berinteraksi dengan alam, seperti air terjun, tanaman, hewan, melalui seluruh sensori. Banyak hal dirasakan bahwa telah terjadi pertukaran energi pada diri dan alam saat berinteraksi.
Ilmu Ecotherapy mengubah besar paradigma saya tentang alam. Yang selama ini kebanyakan orang seperti saya, memandang alam ini hanyalah sebuah komoditas yang bisa dimanfaatkan, bukan sebagai mahluk Allah lainnya yang harus diberikan kasih sayang.
Dan banyak temuan menarik terutama saat saya renungkan, dalam isoman terkena covid 19, bahwa kasih sayang memiliki prinsip saling memberi, dimana pertukaran energi adalah bukti
