Langkah pertama adalah terima. Tiada bisa tembus semua obat diseluruh dunia, ketika kita menolak yang sudah terjadi. Sampaikan dengan pelan dalam bisikan kepada Allah saat bersujud disujud akhir sholat
“Ya Allah.. Aku bersyukur atas segala kejadian yang aku alami.. Aku pasrahkan seluruh diri ini.. Aku yakin Kau pasti beri yang terbaik”
Lalu.. biarkan airmata penerimaan itu mengalir menyejukkan hati.
Fokuskan diri untuk hadir sepenuhnya :
1. Menjadi sehat kembali
2. Menjadi bahagia
Dibalik Masalah Ada Hikmah dan Solusi
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al Insyirah : 5-6)
Ya Allah.. Hari ini jurnal syukurku adalah mendengar suamiku tertawa terpingkal-pingkal dari kamar sebelah. aku merasa bahagia sekali. Padahal sebelumnya.. Tidak sebahagia ini. Bisa mendengar suara yang bikin bahagia.. Salah satu karunia terindahMu..
Meski dalam kondisi sakit, selalu ada saja sisi-sisi yang patut disyukuri. Dari kondisi kesehatan yang membaik, mendapat perhatian dari banyak orang, bertambahnya ilmu dan wawasan dan bisa bermesraan dengan Allah SWT serta banyak hal yang sangat patut disyukuri. Maka tuliskan dalam buku Jurnal Syukur.
Lakukan Kegiatan Yang Menyenangkan sekaligus juga menyehatkan. Jangan melakukan kegiatan yang terlihat menyenangkan, tetapi justru menurunkan imun. Misalnya, menonton sosmed dengan berita-berita yang menyedihkan. Atau menonton film-film menegangkan atau sad ending.
Kebiasaannya, susah tidur jelang malam ataupun terbangun jelang subuh dengan tubuh yang rasanya berat.
Maka mindful breathing dengan Tarik nafas 3 hitungan pelan dan melepas nafas dengan 3 hitungan pelan membantu diri ini sedikit lebih rileks mengajak si covid untuk lebih tenang.
Sisipkan kata “Allah” Ketika menarik nafas dan “alhamdulillah” Ketika melepaskan.
Selain merasakan tenang dan menjadi mudah tidur, mindful breathing memunculkan rasa syukur terbesar karena nafas yang diberikan Allah punya kekuatan luar biasa. Nafas adalah penghubung diri dengan dunia. Nafas membuat segala hal baik datang kepada kita. Bila ada rasa nyeri, relakanlah sakit itu ada. Nikmati rasa sakit itu sambil membayangkan dititik yang sakit itu perlahan-lahan terobati oleh nafas berlafaz Allah yang berhembus.
Minta Dukungan Kepada Orang Sekitar.
Menyadari keberadaan orang lain adalah yang patut kita syukuri. Betapa sedihnya bila hidup sendirian tanpa kehadiran orang lain disekitar kita. Tidak bisa berbicara dengan siapapun. Tidak dapat mencurahkan emosi apapun. Atau mendapatkan reeaksi sentuhan yang nyata itu sangat berarti.
Ya Allah.. bisa dibelai, dipeluk, adalah hal yang sangat langka bagi yang terkena covid. Sehingga apabila ada kesempatan untuk mendapatkan pelukan ataupun usapan, sampaikan karena ini sangat berarti.
Bagaimana bila tertular..? Pikirkan saja bagaimana agar tak tertular tapi bisa memeluknya..
Mendapatkan ucapan doa, bertanya kabar adalah hal yang juga menenangkan. Kadang ada yang mengirimkan cerita lucu, kisah orang yang berhasil sembuh, ini juga sangat berarti.
Antara pukul 09.00-10.00 secara rutin berjemur matahari. Biasanya, berjemur selama 20 menit sudah terasa melelahkan sekaligus menyegarkan.
Pak Covid ternyata adalah trainer.
“assalamu’alaikum.. pak Jamil, bu Sofie.. permisii.. saya mau ngasih training..”
“Training apa pak Covid? Siapa yang ngundang?”
“Lo ini saya diminta langsung sama Bos besar.. khusus buat berdua.. gratis trainingnya. Tentang Silent Mindful Listening “
“Lo pak Covid itukan materi yg kami biasa deliverykan..”
“Ya tapi Anda berdua biar makin mahir, ilmunya ditambah ya dari kami.. coba dirasakan.. “
Di wilayah Damaskus pernah terkena wabah.
Sebelum masuk Damaskus, Wabah tadi bertemu dengan salah satu Wali.
Wali tadi bertanya.. “Hendak kemana? “
“Oleh Allah diminta ke Damaskus”
“Berapa lama dan berapa banyak Korban? “
“Selama 2 tahun, 1000 korban”. Jawab virus/wabah Penyakit ini
Dua tahun kemudian, setelah selesai tugasnya. Wabah bertemu dengan Wali ini lagi.
Sang Wali bertanya, “Dua tahun lalu katanya mau membunuh 1000 orang, kenapa korban 50.000 orang?”
“Aku memang diminta membunuh 1.000 orang. 49.000 lainnya meninggal karena mereka panik,” (disarikan dari Hilyatul Awliya’)
Kisah sufi memang sering tak masuk akal, karena memang begitu jendela kegaiban yang telah tersingkap dari diri mereka mendekatkan pada sang Khalik. Sehingga ada saja kejadian aneh yang bisa mereka lakukan. Tak perlu memperdebatkan kebenaran kejadian ini, hanya bisa kita ambil hikmah kisah ini. Bahwa penyebaran sebuah penyakit dalam diri kita, bisa menjadi berkali lipat Ketika perasaan takut melanda.
“Jika engkau menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar ia berkenan mendoakanmu, karena doanya seperti doa malaikat.” (HR. Ibnu Majah)
“Jenguklah orang-orang sakit, dan mintalah kepada mereka agar berkenan mendoakanmu, karena doa orang sakit itu mustajab dan dia diampuni atas dosanya.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
“Doa orang yang sakit tidak ditolak sampai ia sembuh.” (HR. Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi)
Mengapa demikian istimewanya orang sakit? Karena kebanyakan dari orang yang sakit hanya sibuk dengan mengingat Allah dengan caranya, tidak beraktifitas padat layaknya orang sehat biasanya. Orang yang sedang sakit kebanyakan lebih ingat kepada Allah dan mulutnya tak henti mengucapkan dzikir tentunya.
Kedua, kesabaran atas rasa sakit yang diterima orang yang sakit, menjadi kekuatan baginya untuk mendapatkan hadiah atas permintaannya pada Allah.
Maka bila kita mengalami sakit, bermohonlah sebanyaknya doa untuk diri maupun orang-orang lainnya:
Khusyu’ melakukan sholat mengangkat kedua tangan, “Allahu Akbar”
Aku membayangkan diriku sholat Bersama dengan covid yang ada dalam tubuhku ini.
Sebagaimana selama ini, aku mengajak sholat tanaman kesayangan dipot-pot kecil. Ku jejer rapi disamping sajadah. Atau kalau ada Cimeng kucing Kampoong Hening itu yang setia duduk disamping menunggu sholat Bersama.
Dalam hati, aku berkata,” Ya Allah.. Diakan mahlukMu juga. Yang mungkin sedang gelisah hingga bermutasi tidak mengikuti sunatullahnya berada dibumi.
Ia diciptakan olehMu untuk membantu kami, manusia.
Sang kholifah, mahluk pemimpin, pemakmur bumi, pemimpin seluruh alam ini. Harusnya keberadaannya tidak menyerangku.
Ya Allah.. Bait demi bait dalam sholat ini kulantunkan dalam sholat bersamanya. Semoga melembutkan dia, mengembalikan di dalam fitrahnya, dalam kasih sayangMu padanya..
Saat sakit dan sulit tidur, ada banyak ragam mengalihkan kondisi ini pada keadaan lebih baik, yaitu dengan mendoakan orang lain.
Tidak semudah bicara, atau menuliskannya disini. But it’s work. Cobalah untuk berdoa bagi kesembuhan orang lain, mendoakan anak untuk sukses, mendoakan suami rejekinya lancar, atau apapun yang ingin didoakan.
Ini akan mengurangi rasa sakit dan memunculkan rasa damai.
Vitae molestie metus elementum ornare mauris. Occaecat, atque veniam dictum excepteur.
Vitae molestie metus elementum ornare mauris. Occaecat, atque veniam dictum excepteur.
Vitae molestie metus elementum ornare mauris. Occaecat, atque veniam dictum excepteur.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.