Ibu rumah tangga selalu identic dengan rutinitas pekerjaan di dalam rumah, hal ini membuatnya kerap mengalami depresi. Bahkan dalam situs lifestyle nasional, terdapat sebuah curhatan terbuka tentang melelahkannya menjadi seorang ibu rumah tangga. Kesehatan mental ibu rumah tangga menjadi terancam tatkala mereka mulai depresi. Depresi ini disebabkan oleh perasaan terisolasi serta merasa kehilangan tujuan dan identitas dirinya.
Tindakan Preventif Ketidakstabilan Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
Mengatur rumah tangga tidak hanya diperlukan kesehatan fisik prima semata, namun perlu diimbangi dengan mental yang sehat. Karena dalam mengurus rumah tangga, seorang ibu rela mengabaikan kebutuhannya sendiri untuk sekedar me time demi mengurus rumah.
Dampak depresi dari seorang ibu rumah tangga ini berkaitan dengan pola asuh anak yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tatkala ibu stress, anak menjadi sasaran empuk dalam menyampaikan amarahnya. Hal demikian membuat sang anak ikut larut dalam kesetressan
Demi menghindari atau mencegah dampak ketidaksatbilan ibu kepada anaknya, dibutuhkan dukungan anggota keluarga lainnya seperti suami. Seorang ibu juga bisa melakukan tindakan mandiri demi mencegah gangguan jiwa pada dirinya, diantaranya:
- Bicarakan mengenai tugas dan kewajiban kepada pasangan
Rumah tangga tidak hanya tentang dirinya, melainkan sebuah pasangan utuh. Oleh karenanya menjadi tanggung jawab bersama dalam mengatur rumah tangga.
- Minta bantuan
Kerap kali ibu rumah tangga enggan meminta bantuan kepada suaminya, karena merasa itu tanggungjawab dia sebagai seorang istri dan ibu. Bahwasanya ibu juga seorang manusia yang tetap membutuhkan bantuan orang lain.
- Ambil waktu untuk diri sendiri
Ibu memiliki hak untuk mengambil waktu untuk diri sendiri meski hanya sekedar berendam di bak mandi hangat. Hal ini bertujuan agar ibu tetap dalam kondisi mental yang sehat.
- Ingat Anak-anak
Menyandang gelar ibu tak luput dari mengasuh anak, sesungguhnya seberat apapun pekerjaan rumah tangga tetap saja tak boleh meninggalkan anak-anak.
Keempat tindakan preventif diatas membantu kondisi kejiwaan seorang ibu rumah tangga tetap stabil.
Dampak Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga Yang Terganggu
Sebagai ruh dalam rumah tangga, seorang ibu wajib bahagia agar keluarga ikut bahagia. Namun apa jadinya jika kebahagiaan ibu ini terenggut oleh berbagai tekanan social dalam rumah tangga. Tentu saja hal ini bisa berdampak bagi orang-orang sekitar terutama anak dan suami mereka. Lalu apa saja dampak dari mentalitas ibu yang terganggu? Berikut ulasannya:
- Kondisi psikologisnya
Mentalitas ibu rumah tangga yang terganggu bisa membahayakan orang sekitar apabila tidak segera diatasi. Emosi ibu menjadi tidak stabil, uring-uringan serta bisa menyebabkan kelemahan fisiknya seperti kelelahan atau pusing.
Tidak hanya itu saja, pencernaan sang ibu pun juga bisa terganggu lantaran kondisi jiwanya tidak stabil. Parahnya kondisi ini bisa menyebabkan depresi dan stress jiwa.
- Dampak terhadap hubungan keluarga
Saat ibu dilanda gundah gulana kehidupan, kondisi rumah bisa menjadi berantakan. Gangguan mental ini bisa menyebabkan gairah seksualitas ibu menjadi berkurang dan berdampak pada ketidakharmonisan keluarga.
- Menyebabkan traumatic anak
Depresi memicu seorang ibu untuk berkata kasar bahkan melakukan tindakan kekerasan pada buah hati. Kondisi seperti ini akan terekam dalam memori anak hingga dewasa dan menimbulkan sebuah traumatic mendalam.
Itulah dampak yang terjadi apabila kesehatan mental ibu rumah tangga tidak terjaga. Apabila ibu atau istri Anda mengalami gejala-gejala gangguan mentalitas, segera bawa saja ke Kampoong Hening. Di klinik wisata ini ibu akan merasakan sensasi ketenangan yang diperoleh dari kejernihan hati. Dengan metode eco-healing ibu dan keluarga memiliki bisa menyerap energy positif dai alam, sehingga keharmonisan tetap terjalin