Kecerdasan emosional merupakan kemampuan diri atau softskill yang harus dimiliki oleh setiap individu, utamanya oleh seorang pemimpin. Pentingnya kecerdasan emosional dalam kepemimpinan sama besarnya dengan kebutuhan seorang pemimpin itu sendiri.
Tanpa kecerdasan emosional yang tinggi, pemimpin tidak akan bisa memimpin anak buahnya. Mereka tak ubahnya seperti anak buah yang berdiri di barisan depan. Kecerdasan emosional banyak berkontribusi terutama dalam hal memanage anak buah. Karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin menguasai softskill yang satu ini.
Peran Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan Anak Buah
Kecerdasan emosional erat kaitannya dengan kemampuan diri dalam menganalisa dan mengidentifikasi emosi baik pada dirinya sendiri ataupun orang lain. Kecerdasan ini melingkupi ruang emosional dan sosial secara bersamaan.
Pemimpin berbeda dengan anak buah. Seorang pemimpin harus bisa mengkoordinir anak buahnya dan membawa mereka menuju kesuksesan. Ukuran keberhasilan pemimpin bukan hasil pencapaian anak buahnya. Namun, seberapa jauh dia mampu memicu dan mendukung semua anak buahnya mencapai prestasi.
Berikut ini adalah peran kecerdasan emosional dalam kepemimpinan anak buah atau karyawan. Diantaranya adalah :
- Kemampuan untuk Mengarahkan Emosi
Pemimpin pada dasarnya adalah seorang individu yang mungkin juga mengalami berbagai macam permasalahan seperti individu pada umumnya. Namun, saat mereka tampil sebagai pemimpin, semua emosi dan perasaan pribadi harus dikesampingkan.
Perlu diketahui bahwa tidak sedikit performa anak buah yang menurun karena ketidakmampuan pemimpin menjaga emosinya. Hal dan pikiran negatif dibawa ke lingkungan kerja sehingga mempengaruhi produktivitas anak buah.
Mereka gagal mengarahkan emosi pribadi sehingga tercampur dalam ranah pekerjaan. Hal ini sama sekali tidak boleh terjadi. Itulah mengapa, kecerdasan emosional dalam kepemimpinan itu penting.
Anak buah kurang bagus bisa meningkat performanya ditangani oleh pemimpin yang handal. Tapi, anak buah yang sudah kompak bisa hancur jika dipimpin individu yang tidak matang secara mental dan emosional.
- Kemampuan untuk Menjaga Kestabilan Mental Karyawan
Seorang pemimpin juga harus mampu menjaga kestabilan mental semua anak buahnya tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu. Mereka harus bisa mengatasi dan membuang penilaian like and dislike yang umum terjadi di Indonesia.
Anak buah ibarat seluruh anggota tubuh. Jika ada satu yang sakit, maka semua bagian akan merasakan sakitnya. Seorang pemimpin harus peka dalam hal mengetahui kekurangan dan kelebihan setiap anak buahnya. Mereka harus bisa memahami kondisi dan situasi yang dialami oleh setiap karyawannya.
- Kemampuan untuk Menginspirasi dan Diandalkan
Seorang pemimpin adalah bahu yang bisa dipergunakan untuk bersandar. Di saat genting, pemimpin harus hadir untuk menjadi penguat dan penopang anak buahnya. Ketika sulit, pemimpin harus bisa menginspirasi dan membangkitkan semangat mereka.
Pemimpin yang baik harus bisa menjadi lilin yang menerangi meski harus membakar dirinya sendiri. Kecerdasan emosional dalam kepemimpinan akan benar-benar diuji ketika beragam problem muncul pada anak buahnya.
Menjadi seorang pemimpin bukan hal yang mudah, namun juga tidak mustahil untuk dipelajari. Caranya adalah dengan meningkatkan kecerdasan emosional dalam diri Anda. Jika nilai kecerdasan emosional Anda cukup tinggi, kekurangan kemampuan intelektual akan tertutupi.
Bagi Anda yang ingin melatih dan meningkatkan kecerdasan emosional, mari bergabung dengan Kampoong Hening. Kampoong Hening adalah tempat yang paling sempurna bagi Anda yang ingin menjernihkan hati dan menatanya kembali. Belajar untuk mengendalikan emosi dan membaca emosi yang dialami oleh orang lain.
Peningkatan kecerdasan emosional dalam kepemimpinan di Kampoong Hening akan dibantu oleh terapis dan konselor berpengalaman. Mereka akan membantu dengan mengajarkan ecohealing yaitu untuk mengobati diri sendiri dari berbagai macam perasaan negatif. Di sini, Anda akan terlahir menjadi manusia baru yang lebih bersemangat danĀ optimis.